Alasan Mengapa Air Liur Anjing Najis dalam Islam

Gambar Alasan Mengapa Air Liur Ajing Najis dalam Islam

Dalam pandangan agama Islam, ada beberapa pandangan yang menunjukkan adanya bahaya terkait dengan bakteri yang terdapat dalam air liur anjing. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan tentang bahaya bakteri dalam air liur anjing dalam perspektif Islam. Serta tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan dan kebersihan.

Dalam Islam, menjaga kebersihan dan kesehatan sangat penting. Al-Qur'an mengajarkan umat Muslim untuk menjaga kebersihan diri, makanan, dan lingkungan sekitar. Hadits-hadits juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memahami dampak potensial dari air liur anjing yang mengandung bakteri dan menjaga kebersihan dengan tepat.

Air liur anjing dapat mengandung berbagai bakteri yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Bakteri seperti Campylobacter, Salmonella, dan Pasteurella adalah beberapa contoh yang umum ditemukan dalam air liur anjing. Ketika manusia terpapar bakteri-bakteri ini, mereka dapat mengalami infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, dan bahkan infeksi lebih serius seperti infeksi sistemik. Inilah yang menjadi alasan mengapa air liur anjing najis dalam Islam.

Baca juga: Menguak Sejarah Ibnu Khaldun, Pemikiran Cemerlang dalam Peradaban Islam

1. Campylobacter

Campylobacter adalah jenis bakteri yang sering terkait dengan penyakit diare. Infeksi Campylobacter biasanya disebabkan oleh paparan terhadap air liur anjing yang terkontaminasi atau makanan yang tercemar oleh bakteri ini. Gejala umum dari infeksi Campylobacter meliputi diare berair atau berdarah, demam, mual, dan nyeri perut. Infeksi ini umumnya ringan, tetapi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti anak-anak kecil atau orang dewasa yang lebih tua, infeksi dapat menjadi lebih serius.

2. Salmonella

Salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada manusia. Infeksi Salmonella dapat terjadi melalui paparan terhadap air liur anjing yang terkontaminasi atau melalui makanan yang tercemar oleh bakteri ini, terutama daging atau produk unggas yang tidak dimasak dengan baik. Gejala infeksi Salmonella meliputi diare, mual, muntah, demam, dan nyeri perut. Pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, infeksi ini dapat menjadi lebih serius dan memerlukan perawatan medis.

3. Pasteurella

Pasteurella adalah bakteri yang umumnya ditemukan pada hewan anjing. Bakteri ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan, jilatan, atau cakaran hewan yang terinfeksi. Infeksi Pasteurella pada manusia biasanya menyebabkan infeksi kulit, terutama abses atau radang pada area yang terkena. Gejalanya meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri, dan pembentukan nanah. Pada kasus yang lebih serius, infeksi Pasteurella dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan memerlukan perawatan medis.

Baca juga: Berke Khan, Khan Muslim Pertama Kekaisaran Mongol

Penularan bakteri dapat terjadi melalui kontak langsung dengan air liur anjing, seperti menjilati wajah atau tangan, atau melalui sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi oleh air liur anjing. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap paparan bakteri, tetapi risiko penularan tetap ada.

Maka dari itu dalam pandangan fiqih air liur anjing dikatakan najis mugholadhoh atau najis yang tergolong berat. Sebagaimana hadits,

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: طُهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ, أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah RA berkata: "Nabi SAW bersabda: sucikanlah wadah kalian jika terjilat oleh anjing dengan tujuh kali basuhan, awal basuhan campurlah dengan debu." (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut, memunculkan beberapa pendapat. Di antaranya, Imam Syafi’i dan Imam Hambali berpendapat bahwa seluruh tubuh anjing hukumnya najis termasuk air liur, badan dan kotorannya. Imam Hanafi berpendapat hanya air liur dan kotoran anjing saja yang dihukumi najis sedangkan badannya tidak. Sedangkan, Imam Maliki berpendapat bahwa seluruh hewan hukumnya suci kecuali bagian air liur anjing yang bergerak karena jilatan anjing.

Baca juga: Apa Itu yang Disebut Muraqabah?

Adapun proses pembersihan dari najis anjing harus dilakukan dengan tujuh kali basuhan yang salah satu basuhan tersebut dicampur dengan tanah. Sementara itu, tanah memiliki sifat alami sebagai pencegah pertumbuhan bakteri. Karena tanah memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri.

Dengan adanya bukti ilmiyah tersebut, cukup untuk membuktikan dampak negatif dari air liur anjing yang dihukumi najis oleh syariat. Ini dirasa penting, sebab Islam menekankan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Terlebih, kita diperintahkan untuk tidak melakukan perkara yang menyakiti atau merugikan diri sendiri.

Wallahu a'lam


Posting Komentar untuk "Alasan Mengapa Air Liur Anjing Najis dalam Islam"