Gunung Sinai, Tempat Kitab Taurat Diturunkan

gunung-sinai

Gunung Sinai adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi, dengan ketinggian 2.285 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di Semenanjung Sinai, Mesir, lokasi yang terletak di antara dua laut dan penghubung antara benua Afrika dan Asia. Lokasi ini memiliki peran penting dalam sejarah Islam, terutama dalam peristiwa turunnya kitab Taurat.

Gunung Sinai adalah tempat Allah SWT berbicara secara langsung dengan Nabi Musa AS. Peristiwa ini terjadi pada abad ke-13 SM, ketika Nabi Musa AS memimpin bani israil keluar dari tanah Mesir. Allah SWT memberikan kepada Nabi Musa AS Sepuluh Perintah Allah, yang menjadi dasar hukum bagi bani israil saat itu.

Nama lain dari Gunung Sinai, disebut juga dengan gunung Tursina. Gunung ini juga pernah disebutkan berkali kali dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam surat At-Tin ayat 3, Allah SWT berfirman:

وَطُورِ سِينِينَ

"Dan demi gunung Tursina."

Dan di lokasi ini Nabi Musa AS menerima sepuluh perintah dari Allah SWT, yaitu dalam surat Al-A'raf ayat 171, Allah SWT berfirman:

وَإِذۡ نَتَقۡنَا ٱلۡجَبَلَ فَوۡقَهُمۡ كَأَنَّهُۥ ظُلَّةٞ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُۥ وَاقِعُۢ بِهِمۡ خُذُواْ مَآ ءَاتَيۡنَٰكُم بِقُوَّةٖ وَٱذۡكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

"Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa."

Selain kesepuluh perintah Allah SWT, gunung Sinai juga merupakan tempat turunnya Taurat kepada Nabi Musa AS. Taurat adalah kitab suci yang berisi hukum-hukum dan ajaran syariat pada masa Nabi Musa AS dari Allah SWT. Salah satu kitab yang wajib diimani dalam ajaran Islam. Peristiwa turunnya Taurat ini terjadi pada abad ke-13 SM, setelah Nabi Musa AS menerima Sepuluh Perintah Allah SWT.

Selain memiliki nilai religius, Gunung Sinai juga memiliki nilai alam yang tinggi. Gunung ini memiliki pemandangan yang indah, dengan puncaknya yang menjulang tinggi. Gunung Sinai juga merupakan rumah bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan. 

Berkat kesan yang mendalam dalam sejarah peradaban Islam, menjadikan gunung Sinai menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Mesir. Gunung ini dapat dicapai dengan menggunakan mobil atau bus untuk mencapai puncak gunung, pengunjung harus berjalan kaki selama beberapa jam.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan di Gunung Sinai:

1. Berziarah ke tempat Nabi Musa AS Menerima Sepuluh Perintah Allah

tempat-nabi-musa-as-menerima-taurat

Lokasi tepatnya di mana Nabi Musa menerima 10 Perintah Allah tidak diketahui secara pasti. Namun ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di puncak Gunung Sinai. Maka dari itu, orang yang berkunjung ke gunung Sina selalu menargetkan untuk bisa sampai ke puncak Sinai. Salah satu faktor lain pengunjung berziarah ke tempat bersejarah itu, yakni mereka juga ingin melihat pemandangan yang indah di puncak Sinai.

2. Menikmati Pemandangan yang Indah di Puncak Sinai

puncak-sinai

Puncak Gunung Sinai menawarkan pemandangan yang sangat indah. Dari puncak gunung, pengunjung dapat melihat hamparan pegunungan yang menjulang tinggi, padang pasir yang luas, dan Laut Merah yang biru.

Pemandangan ini akan membuat pengunjung merasa kecil dan takjub akan kebesaran Allah SWT. Dari sinilah pengunjung merasakan ketenangan dan kedamaian dengan indahnya ciptaan Allah SWT.

3. Menjelajahi Padang Rumput di Sekitar Gunung

padang-rumput-sinai

Gunung Sinai memiliki padang rumput yang luas. hutan di gunung Sinai terdiri dari berbagai jenis pohon, termasuk pohon akasia, pohon kurma, dan pohon palem. Padang rumput di Gunung Sinai ditumbuhi oleh berbagai jenis rumput, termasuk rumput abadi dan rumput liar.

Selain ditumbuhi beberapa tumbuhan gurun, padang rumput di gunung Sinai merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan. Beberapa hewan yang hidup di Gunung Sinai antara lain elang, ular, kelinci, dan unta.

4. Mengunjungi Desa-desa Tradisional di Sekitar Gunung

desa-tradisional-di-sinai

Di sekitar Gunung Sinai terdapat beberapa desa tradisional yang masih mempertahankan budaya dan adat istiadatnya. Desa-desa ini biasanya dihuni oleh suku-suku Bedouin, yaitu suku nomaden yang hidup di padang pasir.

Desa-desa tradisional di Gunung Sinai biasanya dibangun dengan bahan-bahan yang sederhana, seperti batu, kayu, dan tanah liat. Rumah-rumah di desa biasanya berbentuk persegi panjang dan memiliki atap yang terbuat dari daun palem.

Warga desa tradisional di Gunung Sinai biasanya bekerja sebagai petani, peternak, atau pedagang. Mereka hidup sederhana dan saling membantu satu sama lain.

Berikut adalah beberapa desa tradisional yang dapat dikunjungi di Gunung Sinai:

  1. Seraba, adalah desa terbesar di Gunung Sinai. Desa ini terletak di kaki Gunung Sinai dan merupakan tempat persinggahan para peziarah.
  2. Um Kateib, adalah desa yang terletak di dekat puncak Gunung Sinai. Desa ini merupakan tempat tinggal suku Bedouin yang menjaga tempat-tempat suci di Gunung Sinai.
  3. Tura, adalah desa yang terletak di dekat Laut Merah. Desa ini merupakan tempat tinggal suku Bedouin yang berprofesi sebagai nelayan.

Gunung Sinai adalah tempat religius yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pesona di balik keindahan gunung dan padang pasirnya menyimpan sejarah yang tidak hanya bagi Islam namun juga agama samawi yang lain.

Posting Komentar untuk "Gunung Sinai, Tempat Kitab Taurat Diturunkan"